Upaya Menata Perekonomian Kota Kendari dengan Menjaga Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran
KENDARI, BULETINSULTRA.COM – Umumnya setiap menjelang lebaran Idul Fitri sejumlah harga mengalami kenaikan. Kenaikan harga ini juga biasanya terjadi dengan sejumlah kebutuhan bahan pokok.
Kenaikan harga kebutuhan bahan pokok ini juga berdampak terhadap perekonomian. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kota Kendari mengambil langkah pencegahan.
Pemerintah kota melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Kendari melakukan inspeksi mendadak (sidak) sebagai upaya mengontrol harga kebutuhan bahan pokok pada Kamis (4/4/2024).
Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Kendari melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar yang ada dalam Kota Kendari.
Salah satu pasar yang disidak Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Kendari yakni Pasar Basah Mandonga.
Sidak dilakukan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Kendari di Pasar Basah Mandonga untuk memastikan harga bahan pokok stabil.
Selain itu, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Kendari melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan stok bahan pokok tersedia menjelang lebaran Idul Fitri.
Sidak dilakukan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Kendari dengan mengecek harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat berupa beras, telur, minyak goreng, terigu, gula pasir, ikan, daging ayam dan daging sapi.
Hasil pantauan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Kendari, harga kebutuhan pokok masih stabil. Beras ciliwung Rp 13 ribu per liter, daging ayam potong Rp 60 ribu per ekor, daging sapi Rp 140 ribu per kg, telur ayam ras Rp 60 ribu- Rp 65 ribu per rak.
Harga minyak goreng Rp 16 ribu per liter, gula pasir Rp 18 ribu per kg, Bawang putih Rp 50 ribu per kg, Bawang merah Rp 40 ribu per kg, Cabai merah Rp 40 ribu per kg dan cabai rawit Rp 50 ribu per kg.
Selain harga yang masih relatif stabil, stoknya juga masih tersedia hingga Lebaran bahkan hingga beberapa bulan ke depan.
Selain mengecek harga kebutuhan pokok, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Kendari juga mastikan stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau beras subsidi yang dipasok Bulog.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Kendari, Alda Kesutan Lapae menegaskan pada pedagang yang mendapatkan jatah untuk menjual beras SPHP agar menjual sesuai peruntukannya.
Alda mengatakan, beras SPHP tersebut sudah disubsidi pemerintah dan harus dijual langsung ke masyarakat sesuai harga eceran tertinggi.
“Yang kita jaga disini jangan sampai beras SPHP diterima lalu disalurkan ke tempat lain. Pasar ini adalah untuk masyarakat jadi beras yang diterima harus dijual ke masyarakat bukan untuk tengkulak atau dijual ke perusahaan,” tegasnya.
Mantan Camat Kadia ini juga mengingatkan para pedagang untuk tidak mengubah kemasan beras SPHP menjadi beras premium kemudian dijual dengan harga tinggi. Jika didapat maka akan diberikan sanksi tegas.(ADV)