Business is booming.

MN KAHMI Dan FORHATI Sukses Gelar Indonesia Summer Festival And Mini Expo di Dua Negara

0 20

Jakarta – Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) Kakanda Dr. Sutomo dan Forum Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Wati (FORHATI) Yunda Cut Emma bersama rombongan yakni Dr. Ir Ridwan Jamaluddin Mantan Gubernur Babel dan Mantan Dirjen Minerba ESDM RI, Dr. Ir. Syafri Burhanuddin Mantan Deputi SDA MENKO MARVES RI beserta delegasi lainya melaksanakan Kunjungan Kerja di Negara negara Asia Tengah yakni Kazastan dan Uzbekistan.

Dalam kunjungan kerja MN KAHMI dan FORHATI tersebut bertujuan untuk mempererat kerjasama antara negara negara Asia.

“Tujuan kami melakukan Tour ini adalah untuk Memperkenalkan kekayaan Indonesia khususnya Nikel dan manfaatnya untuk dunia serta Mengajak uzbekistan dan kazastan menjadi patner Indonesia sebagai sesama negara dengan Penduduk mayoritas muslim untuk membangun hilirisasi sampai industrialisasi mineral menjadi baterai dan stainless steal dengan memakai energi bersih gas dan EBT,” Ungkap Presidium MN KAHMI Dr. Sutomo.

Dr. Sutomo Presidium MN KAHMI yang juga salah satu Inisiator Indonesia Pomalaa Industrial Park (IPIP) berkesempatan mempresentasikan kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) Khusus nya Nikel Indonesia di hadapan
Bapak Dr. Fajroel Rahman dalam kapasitasnya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan, pengusaha terkemuka Kazakhstan, perwakilan pemerintah Kazakhstan dan seluruh peserta yang mewakili berbagai pemangku kepentingan di Kazakhstan.

“Potensi kerja sama antara Indonesia dan Kazakhstan di bidang gas alam dan energi hijau sangat besar. Secara khusus, kami melihat peluang yang signifikan di Konawe dan Pomalaa di Sulawesi, di mana Indonesia memiliki minat bisnis yang luas, terutama dalam pertambangan nikel. Indonesia, dengan cadangan nikel yang melimpah, memainkan peran penting dalam rangkaian pasok global untuk baterai kendaraan listrik (EV). Seiring dunia beralih ke transportasi berkelanjutan, permintaan akan nikel, komponen kunci dalam baterai EV, diperkirakan akan meningkat. Indonesia telah membuat kemajuan signifikan dalam produksi kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi. Hal ini menciptakan peluang unik bagi Kazakhstan untuk berkolaborasi dengan Indonesia dalam pengembangan pertambangan nikel, pengolahan, dan produksi baterai,” Jelas Dr. Sutomo dalam presentasinya.

BACA JUGA:  Kadin Perkenalkan Budaya dan Investasi Sultra di Lotus Festival Amerika Serikat

Lanjut Salah satu Inisiator IPIP ini mengatakan Kami, sebagai pengusaha Indonesia, bersama rekan-rekan kami dari Kazakhstan dan negara-negara Asia lainnya, mengajak dan yakin kami memiliki aspirasi yang sama – untuk menjadi negara negara yang terindustrialisasi sebanding dengan Eropa dan Amerika.

“Indonesia, dengan sumber daya mineral yang melimpah, sudah memulai langkah dalam hilirisasi, menambah nilai bahan baku melalui berbagai proses. Hari ini, kami mengundang Kazakhstan untuk bergabung dengan kami dalam mendukung usaha kami di bidang energi bersih dan sumber energi baru dan terbarukan lainnya, dengan tujuan mempercepat upaya hilirisasi kami dan mencapai tujuan bersama kami dalam industrialisasi,” Ungkapnya dihadapan Prmerintah dan Pengusaha Kazakhstan.

Tim

Berita Terkait
Tulis Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.