Penataan Sejumlah Sektor Berdampak Positif Terhadap IPM Kota Kendari yang Tempati Posisi Keempat Secara Nasional
KENDARI, BULETINSULTRA.COM – Pemerintah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus membenahi dan menata sejumlah sektor untuk menciptakan visi sebagai Kota Layak Huni.
Salah satu sektor yang menjadi fokus ditata dan dibenahi oleh Pemerintah Kota Kendari berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Sektor ini secara langsung berdampak terhadap sumber daya manusia Kota Kendari.
Dengan penataan dan pembenahan yang dilakukan saat ini, Kota Kendari berhasil mencapai posisi keempat dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) tahun 2023.
Dengan skor 85,51 menempatkan Kota Kendari berada di bawah Yogyakarta yang berada di posisi pertama dengan skor 88,61, Banda Aceh di posisi kedua dengan skor 88,32, dan Jakarta Selatan di posisi ketiga dengan skor 86,71.
Angka IPM atau HDI ini juga menempatkan Kota Kendari di Kategori Sangat Tinggi dibandingkan daerah lain di Sulawesi Tenggara yang berada di Kategori Tinggi dan Kategori Sedang.
Faktor yang mendongkrak peningkatan IPM atau HDI Kota Kendari terkait dengan angka harapan hidup. Pada tahun 2023, angka harapan hidup di Kota Kendari tercatat sebesar 75,34 tahun, naik dari tahun 2022 sebesar 0,11 dari tahun sebelumnya sebesar 75,23 tahun.
Angka harapan hidup tersebut mencerminkan kualitas pelayanan medis yang semakin baik dan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang lebih luas.

Kota Kendari juga mencatat perkembangan signifikan dalam infrastruktur kesehatan, dengan terdapat 13 rumah sakit dan 15 puskesmas yang beroperasi di kota ini.
Selain itu, komposisi tenaga kesehatan di Kendari juga memenuhi standar pelayanan kesehatan masyarakat. Data menunjukkan ada 513 tenaga medis, 1.425 tenaga keperawatan, 674 tenaga kebidanan, 239 tenaga kefarmasian, dan 319 tenaga kesehatan lainnya yang siap melayani masyarakat.
Di sektor pendidikan, Kota Kendari menunjukkan kemajuan yang signifikan. Angka harapan lama sekolah di kota ini pada tahun 2023 mencapai 16,90 tahun, meningkat 0,01 dari tahun sebelumnya yang berada di angka 16,89 tahun.
Angka tersebut menunjukkan bahwa anak-anak di Kota Kendari memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan hingga jenjang sarjana, menandakan akses pendidikan yang semakin baik dan merata.
Peningkatan di sektor pendidikan ini tidak hanya mencerminkan ketersediaan fasilitas pendidikan, tetapi juga kualitas pengajaran yang semakin baik. Pemerintah Kota Kendari telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, termasuk program pelatihan bagi guru dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masa depan.

Selanjutnya standar hidup layak juga mengalami peningkatan dari Rp14,765 juta menjadi tahun 2022 menjadi, Rp15,116 juta tahun 2023.
Meski demikian, tantangan masih ada. Pemerintah Kota Kendari perlu terus bekerja keras untuk mempertahankan dan meningkatkan IPM atau HDI.
Salah satu fokus utama adalah memperkuat layanan kesehatan di tingkat masyarakat dan meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan. Upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan ini.
Selain itu, peningkatan kualitas hidup di Kota Kendari juga memerlukan perhatian terhadap aspek ekonomi. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perlu terus didorong untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara keseluruhan, capaian Kota Kendari dalam IPM atau HDI tahun 2023 menunjukkan perkembangan positif yang patut diapresiasi. Peningkatan di berbagai sektor ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan di masa depan.(ADV)